Minggu, 06 September 2009

PELAWAK INDONESIA KEHILANGAN SOSOK OLO PANGGABEAN


Berbinar : Doyok dengan mata berbinar menceritakan sosok Olo Panggabean yang pernah membantu menyembuhkan almarhumah istrinya berobat di rumah sakit Mount Elisabeth Singapura tahun 2004 silam didampingi sahabatnya Kadir yang baru tiba di Medan, Jumat (01/05) pagi. ( Berita Sore/Muklis Putra )

MEDAN ( Berita) : Tidak ada lagi sosok sebagai abang, dan bapak, orang yang begi-tu dicintai masyarakat, pengertian, peduli tehadap penderitaan orang lain, memahami kesusahan dan beban hidup orang lain, ringan tangan serta suka membantu tanpa mengharap balasan suatu apapun. Semua itu hanya tinggal kenangan yang tidak akan pernah lepas dari ingatan.

Hal itu diungkapkan pelawak Indonesia Sudarmaji alias Doyok bersama kedua temannya Kadir dan Ali Nurdin saat melayat di rumah duka Olo Panggabean Jalan Sekip No 36 Medan, Jumat [01/05].

Doyok yang pernah dibantu oleh Olo Panggabean mengobati almarhumah istrinya di Singapura tahun 2004 lalu merasa terpukul dan amat kehilangan. Rasa sedih hingga tidak mampu berucap kata-kata tampak dari paras wajahnya.

Bagaimana tidak, ketika uangnya sudah habis terkuras untuk mengobati istrinya, Olo yang mendengar kegundahan dan kebingungannya untuk menyembuhkan istrinya, langsung menyuruh Doyok untuk segera membawa almarhum istrinya berobat ke Singapura.

’Kalau Saya secara pribadi tidak sanggup membawa istri saya berobat ke Singapura. Bayangkan saja, biaya satu kamar selama sehari di RS Mounth Elisabeth Singapura mencapai Rp 55 juta. Istri saya berada di RS tersebut selama 11 hari. Belum lagi pesawat yang mengangkut istri saya biayanya mencapai Rp 400 juta. Saat itu Bang Olo mengeluarkan biaya untuk istri saya mencapai Rp 1 Miliar.

Bagi bang Olo uang itu tidak berarti apa-apa dibandingkan nyawa istri saya. Disitu saat merasa terharu, ada orang yang belum begitu mengenal saya, mau membantu menyembuhkan istri saya meskipun tuhan berkendak lain,’ ujar Doyok dengan mata yang berbinar.

Doyok menuturkan, kenangan itulah yang tidak akan dapat dilupakan dalam kehidupannya. Sementara itu, ketika dirinya mengetahui Olo Panggabean yang sudah dianggapnya sebagai abang sendiri sudah kritis, Doyok berserta teman-temannya ingin bergegas menjenguk Olo ke rumah sakit di Singapura.

Namun, saat Doyok berniat menemui pendiri organisasi Ikatan Pemuda Karya (IPK) itu di Singapura ternyata harus tertunda sebab masa berlaku paspor Doyok sudah valid.

’Begitu mendengar abangda sudah kritis, saya berniat ingin menjenguk ke Singapura. Namun, saat saya membuka laci lemari untuk mengambil paspor, ternyata paspor saya sudah valid Januari 2009 lalu. Saya juga sempat sedih karena tidak dapat menjenguk beliau, hingga akhirnya saya mendapat kabar beliau telah tiada,’ jelas Doyok

Tidak hanya Doyok, artis-artis Indonesia lainnya juga merasa kehilangan. Hampir 80 persen artis Indonesia mengenal sosok Olo Panggabean. ’Jika kami dipanggil bang Olo untuk menghibur, kami tidak pernah menolaknya. Dan apapun kegiatan kami di Jakarta, kami selalu memprioritaskan Bang Olo. Semua artis tidak pernah menetapkan honor mereka jika dipanggil bang Olo.

Dan kami sangat kehilangan sosok Olo Panggabean yang baik hati. Tidak akan ada orang lain seperti bang Olo yang membantu dengan ikhlas serta sukarela,’ tambahnya lagi.

Sebagaimana diketahui, sosok Olo Panggabean sebagai tokoh pemuda Indonesia memang sangat dikenal masyarakat Indonesia. Beliau tidak pernah memandang kaya, miskin, jelek, buruk, suku, agama dan ras. Rasa dermawan telah menjadi darah dagingnya sejak dulu. Bahkan, beliau selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil bagi orang yang membutuhkannya.

Tidak Akan Terlupakan

Sahara Oloan Panggabean yang lebih akrab dikenal Olo Panggabean menghabiskan hidupnya hanya untuk membantu orang yang kurang mampu, memberikan pertolongan tanpa imbalan apapun.

Tidak diragukan lagi, selintingan orang yang membicarakan tentang dirinya, membuat orang yang mengenalnya berpaling berpikiran dialah orang yang baik hati, suka menolong, memberikan semangat hidup, dan mengangkat derajat manusia.

Begitu banyak anak asuh yang telah di didiknya menjadi orang yang berguna di mata masyarakat. Memberikan jenjang pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat kurang mampu.

Hampir semua orang tidak percaya sosok Olo Panggabean telah tiada. Meskipun begitu, sudah tidak terhitung berapa banyak orang yang telah diayominya menjadi orang yang sukses.

Salahsatu yang mempunyai kenangan baik dengan Olo Panggabean adalah Ny Dewi Budiati Teruna Jasa Said. Ny Dewi begitu kehilangan sosok Olo Panggabean. Ny Dewi menyempatkan diri melayat dirumah duka. Sedangkan H Teruna Jasa Said juga menjenguk Olo Panggabean di RS Gleni saat jenazah akan dibawa kerumah duka.

Dimana, abangda Olo yang biasa dipanggilnya, pernah memberikan semangat dan motivasi yang tinggi bagi Ny Dewi. ’Semua kenangan dengan bang Olo Tidak akan pernah terlupakan. Bang Olo merupakan tokoh pemuda yang sangat peduli dengan pemuda dan kehidupan orang-orang yang tidak mampu.

Bang Olo selalu bisa menjadi abang dan bapak bagi kita. Sosoknya yang pemurah dan baik hati tidak akan hilang dari ingatan kita. Selamat jalan Bang Olo, Semoga Amal dan Ibadahnya diterima di sisi Tuhan YME,’ kata Ny Dewi. (yen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar